Hai,
masih ingat dengan postingan sebelumnya mengenai standar emas pemberian makananpada bayi? Tahapan pertamanya adalah IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Pada
postingan kali ini akan saya tuliskan seluk beluk mengenai IMD.
IMD
adalah proses kontak kulit secara langsung antara bayi dan ibunya. IMD harus
dilakukan sesegera mungkin, minimal selama satu jam. Beberapa manfaat IMD
antara lain :
1.
Manfaat
kontak kulit pertama
Ibu
dan bayi mendapatkan ikatan (bonding)
yang kuat. Sentuhan kulit ibu yang hangat akan menenangkan bayi serta
menurunkan resiko kematian bayi karena bayi menjadi hangat.
2.
Bayi
memperoleh kolostrum
Dengan
melakukan IMD, bayi akan mendapatkan kolostrum. Kolostrum adalah air susu
pertama yang dikeluarkan oleh payudara ibu. Kolostrum merupakan ASI dengan
kandungan paling baik.
3.
Bayi
lebih berhasil mendapatkan ASIX
Setelah
menemukan payudara, bayi akan belajar menyusu pada ibunya. Kandungan pertama
yang diperoleh bayi adalah kolostrum dan dilanjutkan dengan ASIX. ASIX
dilakukan selama enam bulan kemudian. Setelah ASIX bayi dianjurkan untuk tetap
mendapatkan ASI selama dua tahun atau lebih. Dengan proses menyusu yang terus
menerus, bayi yang melakukan IMD akan berhasil mendapat ASI sampai dua tahun
atau lebih.
Setelah
mengatahui manfaat IMD, rasanya semakin ingn melakukannya, bukan? Berikut
adalah hal perlu diperhatikan dalam persyaratan melakukan IMD, yaitu :
1.
Kondisi
ibu dan bayi dalam keadaan normal
IMD
bisa dilakukan baik ketika proses persalinan normal maupun caesar. Hanya saja
pastikan bahwa kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan normal. Tidak ada
kelainan atau gangguan medis lainnya. Ini
menjadi syarat utama pelaksanaan IMD.
2.
Dukungan
semua pihak
Ketika
seorang ibu sudah memiliki keinginan untuk melakukan IMD, komunikasikan hal
tersebut kepada suami, orangtua, dokter/bidan dan tenaga kesahatan lainnya.
Cari informasi rumah sakit yang melayani IMD.
3.
Lama
pelaksanaan IMD minimal satu jam
Pelaksanaan
IMD dilakukan minimal selama satu jam. Segera setelah bayi lahir, bersihkan
bayi kecuali tangan. Telungkupkan bayi di atas badan ibu sehingga kulit bayi
bisa menyentuh kulit ibu. Mata bayi harus sejajar dengan puting payudara ibu.
Biarkan selama satu jam sampai bayi mulai meremas puting ibu dengan menggunakan
tangannya. Dan selanjutnya bayi akan mencari puting untuk dihisap.
4.
Rawat
Gabung
IMD akan
menjadi optimal ketika dilanjutkan dengan rawat gabung. Ibu dan bayi tinggal
bersama dalam kamar pemulihan (bayi tidak berada di ruang bayi). Ibu bisa leluasa melanjutkan bonding dengan bayi karena bayi berada
dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Selain itu ibu mulai belajar bagaimana tanda
bayi lapar, sehingga kelak seorang ibu tidak terlambat menyusui anaknya.
Kenapa
IMD harus dilakukan minimal selama satu jam? Hal itu karena proses IMD tidak
instan. Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam IMD, yaitu :
1.
Tahap
pertama
Setelah
lahir, bayi segera dibersihkan kecuali tangannya. Kemudia tengkurapkan bayi di
dada ibu. Mata bayi sejajar dengan puting ibu. Kenali tanda-tanda prefeeding. Pada tahap pertama ini, Ayah
juga boleh terlibat, lho.
2.
Tahap
kedua
Pada
tahap kedua, jangan heran jika bayi justru hanya tertidur di atas dada ibu.
Memang seperti ini tahapannya. Bayi akan istirahat dengan nyaman di pelukan
ibu. Namun kemudian bayi mulai menghisap tangannya, dan juga mengeluarkan
suaranya.
3.
Tahap
ketiga
Bayi mulai
siap mencari puting. Dia akan merangkak untuk mendekati puting ibunya. Pijakan
kaki bayi di atas rahim ibu akan memudahkan pengeluaran plasenta.
4.
Tahap
keempat
Kepala
bayi mulai menemukan payudara. Hentakan kepala bayi bagaikan massage bayi
payudara ibu. Pada tahap ini bayi mulai meremas puting ibu menggunakan
tangannya. Remasan tangan bayi tersebut merangsang hormon oksitosin untuk
memproduksi ASI.
5.
Tahap
kelima
Pada
tahap terakhir inilah bayi menemukan puting ibu. Namun tidak langsung
dihisapnya. Bayi masih belajar cara menyusu. Dia akan mengulum dan menjilati
puting ibu, namun lama kelamaan bayi akan mulai menyusu.
Nah, kurang
lebih seperti itulah proses IMD. Semoga bisa membantu, ya.
Sumber
: materi KE prenatal AIMI Jogja, file group AIMI, file group TATC