Minggu, 21 Oktober 2018

Menyelamatkan Kitten


Kucing adalah hewan yang sering ditemui di sekitar kita. Entah kucing peliharaan maupun kucing liar. Entah kucing dewasa ataupun yang masih anak-anak (kitten). Untuk kucing yang menjadi peliharaan orang bisa dikatakan beruntung. Karena pasti mendapat nutrisi dan kasih sayang yang cukup.

Lain halnya dengan kucing liar. Mereka harus berjuang untuk bisa mendapatkan makanan maupun minuman. Belum lagi mereka harus kepanasan dan kehujanan karena tidak mempunyai tempat berteduh.

Membayangkan saja sudah terasa menyedihkan, ya? Lantas bagaimana jika dia adalah seekor kitten? Duh, semakin terasa kasihan dan menimbulkan keinginan untuk menyelamatkannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, mengingat kitten masih rentan untuk bertahan hidup.

1. Pastikan keberadaan induk atau saudara lainnya
Saat menemukan seekor kitten yang sudah teriak-teriak, jangan langsung panik. Segera hampiri si kitten dan lihat sekelilingnya. Apakah ada induknya, atau saudaranya yang lain.
Bisa jadi induknya sedang pergi sebentar untuk mencari makanan. Jika masih ada induknya, lebih baik dibiarkan bersama induknya. Biar bagaimanapun, seekor kitten lebih aman berada dekat dengan induknya.

2. Periksa kondisi fisiknya
Jika kitten berada sendirian, segera periksa fisiknya. Apakah ada luka di tubuhnya, atau ada cacat bawaan.

3. Beri makanan/minuman
Sambil memeriksa kondisi fisiknya, Anda bisa membuatnya merasa nyaman dengan memberi makanan dan minuman.

4. Buat merasa nyaman
Untuk membuatnya merasa nyaman, Anda bisa mengelus bagian kepala dan bawah dagunya. Jangan lupa elus secara perlahan.

5. Periksa ke dokter hewan/puskeswan
Setelah si kitten tenang, Anda bisa membawanya ke dokter hewan/puskeswan untuk pemerikasaan pertama. Cek semua kondisi fisiknya, dan juga beri vitamin untuk daya tahan tubuhnya. Jangan lupa konsultasi dengan dokter hewan terkait umur dan jenis kelaminnya sehingga penanganan berikutnya bisa tepat.

6. Bawa di tempat yang aman
Jika Anda tidak berniat untuk memeliharanya, bawa kitten ke shelter atau tempat penampungan. Bisa juga bawa ke petshop langganan. Selain itu, Anda bisa membawa ke rumah teman yang bersedia memeliharanya (adopter).

Nah, itu adalah hal penting yang harus dilakukan ketika menemukan kitten liar. Selamat menjadi catlovers

Minggu, 14 Oktober 2018

Kapasitas Lambung Bayi Baru Lahir


Kali ini, saya akan menuliskan tentang lambung bayi baru lahir dan kapasitasnya. Informasi ini semoga bisa berguna bagi para Mahmud alias mamah muda yang masih galau ketika harus memberikan ASIX untuk sang buah hati.
Perlu diketahui para Mahmud, bahwa bayi baru lahir alias bayi dengan usia 1-2 hari memiliki ukuran lambung sebesar kelereng normal atau berkapasitas sekitar 5-7 ml. Ukuran tersebut akan mulai berkembang pada usia tiga hari.
Pada bayi berusia tiga hari, lambungnya mampu menerima kapasitas ASI sekitar 22-30 ml. Dan pada usia lima hari, kapasitas ASI yang bisa diterima oleh lambung bayi sebesar 45-60 ml. Selepas lima hari, kapasitas lambungnya sebesar 60-81 ml.
Nah, dari ukuran lambung bayi tersebut, tentunya bisa difahami berapa banyak ASI yang dibutuhkan oleh bayi terutama dalam usia satu minggu pertama.
Pada bayi usia tiga hari pertama, hanya membutuhkan ASI sebanyak 7 ml atau setara dengan satu sendok teh. Hal ini karena bayi dilahirkan dengan membawa cadangan makanan yang cukup untuk tiga hari pertama kehidupannya. Namun tidak bisa dianggap sepele, meskipun hanya mampu menampung 7 ml ASI, dia akan mendapatkan kolostrum (liquid gold).
Kolostrum adalah nutrisi penting yang harus diterima oleh bayi baru lahir. Kolostrum dihasilkan dari ASI pada tahap awal (setelah melahirkan). Bisa dikatakan kolostrum adalah imunisasi pertama bagi bayi baru lahir.
Banyak Mahmud yang galau ketika ASI-nya belum keluar dan panik ketika bayi mulai menangis. Tenang saja, Mam. Teruslah berusaha menyusui. Karena pada saat ini, ibu dan bayi sama-sama sedang belajar untuk proses menyusui.
Semakin sering proses ini berlangsung, maka ASI akan segera keluar. Ingatlah, tentang kapasitas lambung bayi baru lahir. Dia masih mempunyai cadangan makanan sampai hari ketiga. Selama tiga hari pertama tersebut, bayi tidak perlu diberikan cairan lain selain ASI.
Ketika bayi menangis, bukan berarti dia sedang haus. Banyak alasan kenapa bayi menangis. Jadi jangan beranggapan jika bayi menangis, dia sedang haus. Jika Mahmud panik akan menghambat aliran ASI, lho.
Jadi, kuncinya adalah para Mahmud harus tenang, berfikiran positif dan terus menyusui. Sehingga ASI akan keluar dan terus bertambah setiap hari sesuai dengan kebutuhan bayinya.
Nah, semoga tulisan singkat ini bermanfaat ya...

Sumber : KE AIMI persiapan menyusui prenatal, Grup TATC, Grup AIMI

Nuansa Tempo Dulu di Pasar Pundensari

  Sumber foto : koleksi pribadi Mungkin nama Pasar Pundensari masih terdengar asing di telinga kita semua. Memang pasar ini terletak di Kabu...