Rabu, 22 Desember 2021

FLUTD (Feline Lower Urinary Track Desease) Pada Kucing

   


Sumber gambar : https://pertanian.jogjakota.go.id
 
        Penyakit FLUTD atau sering disebut dengan Feline Lower Urinary Track Desease adalah gangguan kesehatan pada kantung kemih dan uretra (saluran pembuangan urine). Gangguan ini ditandai dengan pembentukan kristal dalam kantung kemih, terjadi peradangan di kantung kemih, penyumbatan pada saat pembuangan urine (BAK) dan juga perdarahan urine. FLUTD sering terjadi pada kucing jantan meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada kucing betina. Hal itu disebabkan karena kantung kemih pada kucing jantan berbentuk seperti tabung (atau oval seperti telur) dan mempunyai bagian yang menyempit di saluran uretra (pembuangan urine). Selain itu saluran uretra pada kucing jantan lebih panjang daripada kucing betina.

    Beberapa penyebab terjadinya FLUTD antara lain adalah kurang minum, obesitas (kegemukan), intimidasi dari kucing – kucing jantan, faktor usia (biasanya terjadi pada kucing jantan dengan usia lebih dari 1,5 tahun), faktor keturunan, dan makanan kucing. Penyebab paling sering ditemukan adalah dari makanan yang dikonsumsi kucing. Kucing yang sering diberi makanan dengan tinggi magnesium akan menyebabkan PH urine menjadi basa. Hal itu menghasilkan mineral yang tinggi sehingga mempermudah pembentukan struvite (endapan mineral) yang membentuk batu/kristal di ginjal.

    Gejala yang timbul adalah kucing terlihat lemas dan lesu. Selain itu akan mulai menurun nafsu makannya. Kucing akan mengalami kesulitan untuk BAK (Buang Air Kecil). Dia akan sering bolak – balik ke litter boxnya namun tidak berhasil BAK, atau urine yang dikeluarkan hanya sedikit sekali. Kucing akan merasa kesakitan ketika BAK dan sering menjilati daerah genitalnya. Jika sudah parah, maka urine yang dikeluarkan akan bercampur dengan darah.

     Jika kucing sudah menunjukkan tanda-tanda atau gejala seperti tersebut, maka harus dibawa ke dokter hewan untuk dilakukan tindakan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dilakukan tentu saja tidak sama untuk tiap kucing, tergantung dengan kondisi masing-masing kucing. Beberapa pengobatan dan penanganan yang umum dilakukan antara lain :

  • Diet makanan. Kucing yang sudah didiagnosis menderita FLUTD harus dijaga asupan makanannya. Hindari makanan yang mengandung magnesium tinggi.
  • Penyuntikan cairan. Penanganan ini diberikan kepada kucing yang sudah mengalami syndrome urenia seperti depresi,marah dan dehidrasi. Penyuntikan cairan dimaksudkan untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil.
  • Pemberian antibiotik. Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi
  • Pemasangan kateterisasi. Tindakan ini dilakukan untuk pengeluaran urine dan kristal dari kantung kemih

Pencegahan yang bisa dilakukan sebagai pemilik kucing adalah pemberian makanan yang rendah magnesium. Selain itu perlu diselingi antara makanan pabrikan baik dry food maupun wet food harus diselingi dengan makanan segar seperti ayam rebus, maupaun ikan rebus. Minuman yang diberikan juga harus dipastikan bersih dan cukup. Kemudian ajak kucing bermain sehingga kucing memiliki aktivitas fisik, tidak hanya berperilaku pasif saja. Yang tidak kalah penting adalah kebersihan kandang dan litter box harus selalu dijaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nuansa Tempo Dulu di Pasar Pundensari

  Sumber foto : koleksi pribadi Mungkin nama Pasar Pundensari masih terdengar asing di telinga kita semua. Memang pasar ini terletak di Kabu...