Beberapa
penyebab terjadinya FLUTD antara lain adalah kurang minum, obesitas
(kegemukan), intimidasi dari kucing – kucing jantan, faktor usia (biasanya
terjadi pada kucing jantan dengan usia lebih dari 1,5 tahun), faktor keturunan,
dan makanan kucing. Penyebab paling sering ditemukan adalah dari makanan yang
dikonsumsi kucing. Kucing yang sering diberi makanan dengan tinggi magnesium akan
menyebabkan PH urine menjadi basa. Hal itu menghasilkan mineral yang tinggi
sehingga mempermudah pembentukan struvite (endapan mineral) yang membentuk
batu/kristal di ginjal.
Gejala
yang timbul adalah kucing terlihat lemas dan lesu. Selain itu akan mulai
menurun nafsu makannya. Kucing akan mengalami kesulitan untuk BAK (Buang Air
Kecil). Dia akan sering bolak – balik ke litter boxnya namun tidak berhasil
BAK, atau urine yang dikeluarkan hanya sedikit sekali. Kucing akan merasa
kesakitan ketika BAK dan sering menjilati daerah genitalnya. Jika sudah parah,
maka urine yang dikeluarkan akan bercampur dengan darah.
Jika kucing sudah menunjukkan tanda-tanda atau gejala seperti tersebut, maka harus dibawa ke dokter hewan untuk dilakukan tindakan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dilakukan tentu saja tidak sama untuk tiap kucing, tergantung dengan kondisi masing-masing kucing. Beberapa pengobatan dan penanganan yang umum dilakukan antara lain :
- Diet makanan. Kucing yang sudah didiagnosis menderita FLUTD harus dijaga asupan makanannya. Hindari makanan yang mengandung magnesium tinggi.
- Penyuntikan cairan. Penanganan ini diberikan kepada kucing yang sudah mengalami syndrome urenia seperti depresi,marah dan dehidrasi. Penyuntikan cairan dimaksudkan untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil.
- Pemberian antibiotik. Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi
- Pemasangan kateterisasi. Tindakan ini dilakukan untuk pengeluaran urine dan kristal dari kantung kemih
Pencegahan yang bisa dilakukan
sebagai pemilik kucing adalah pemberian makanan yang rendah magnesium. Selain itu
perlu diselingi antara makanan pabrikan baik dry food maupun wet food
harus diselingi dengan makanan segar seperti ayam rebus, maupaun ikan rebus. Minuman
yang diberikan juga harus dipastikan bersih dan cukup. Kemudian ajak kucing
bermain sehingga kucing memiliki aktivitas fisik, tidak hanya berperilaku pasif
saja. Yang tidak kalah penting adalah kebersihan kandang dan litter box harus
selalu dijaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar