(sumber gambar : https://id.iams.asia/)
Bagi Anda yang memiliki kucing
sebagai hewan peliharaan pastilah sering mendengar istilah Hairball. Hairball
adalah kondisi dimana terdapat bola yang terbentuk dari rambut mati si kucing
yang tertelan olehnya. Sebetulnya Hairball ini adalah kondisi yang normal
asal tidak berlebihan. Merupakan kondisi yang normal karena setiap hewan yang
memiliki bulu pasti akan mengalami bulu tua dan mati untuk kemudian terjadi regenerasi
bulu. Pada saat kucing menjilati tubuhnya, ada beberapa bulu mati yang ikut
tertelan. Bulu tersebut ada yang keluar bersama feses namun adapula yang
tertinggal di organ pencernaan. Ketika sudah menumpuk, barulah bulu tersebut keluar
melalui muntahan kucing berbentuk bola maupun gilig.
Hairball dikatakan tidak
normal adalah ketika terjadi penyakit pada kucing yang diakibatkan hairball yang
tidak bisa keluar (masih tertinggal di organ pencernaan). Bisa jadi si kucing
akan mengalami penurunan nafsu makan karena perutnya penuh dengan bulu mati
yang tidak bisa keluar. Selain itu kucing akan merasa lemas karena sering
muntah namun belum berhasil mengeluarkan hairball. Bisa jadi kucing
mengalami sembelit dengan banyaknya tumpukan bulu mati di organ pencernaannya.
Haiball seringkali dialami
oleh kucing dewasa. Sangat jarang kitten mengalami hairball bahkan bisa
dikatakan tidak ada. Hal itu karena kitten belum bisa melakukan self
grooming dengan sempurna. Selain itu regenerasi bulu belum terjadi pada
kitten.
Dilansir dari majalah cat
lovers edisi 2, bahwa karena semakin banyaknya kasus hairball, maka
dibuatlah Haiballs Awareness Day yang diperingati setiap akhir Bulan
April. Hal itu untuk menumbuhkan perhatian para pet parents untuk selalu
menjaga kondisi kucing peliharaannya dan mencegah hairball.
Sebagai pet parents, ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi hairball, yaitu :
1. Membiarkan si manis makan rumput.
Jangan heran ketika mengetahui kucing sedang makan rumput. Hal itu sering terjadi, dan tidak berbahaya jika rumputnya hanya sedikit. Karena rumput tidak bisa dicerna oleh organ pencernaan kucing sehingga rumput akan dimuntahkan kembali. Seringkali muntahan rumput tersebut memicu hairball pada kucing. Tapi perlu diwaspadai agar tidak banyak rumput yang dimakan oleh kucing.
2. Menyisir bulu kucing
Menyisir bulu kucing juga sangat
penting dilakukan oleh pet parents. Selain bisa meningkatkan bonding dengan
kucing, bisa juga menghilangkan bulu rontok dan bulu mati. Sehingga bisa mengurangi
hariball pada kucing
3. Grooming teratur
Untuk pet parents yang memiliki
anabul dengan jenis longhair sangat dianjurkan untuk melakukan grooming
secara teratur. Karena dengan grooming yang teratur bulu kucing akan menjadi
lebih kuat dan jarang rontok. Apalagi pada saat grooming menggunakan shampoo
khusus perawatan bulu
4. Asupan khusus
Tidak hanya perawatan dari luar,
tapi diperlukan juga perawatan dari dalam. Yaitu dengan memberi asupan yang
bergizi tinggi untuk kucing. Banyak tersedia di petshop makanan kucing khusus
untuk perawatan bulu. Sehingga bisa mengurangi bulu rontok pada kucing
5. Ajak bermain
Jangan lupa pet parents harus
sering mengajak si manis untuk beraktivitas atau bermain bersama. Hal itu bisa
membuat kucing merasa nyaman dan bahagia bisa bermain dan melakukan aktivitas bersama
pemiliknya. Sehingga akan mengurangi waktu si manis melakukan self grooming
6. Obat
Jika hairball diarasa sudah
mulai parah, maka segera bawa si manis ke dokter hewan untuk mendapat perawatan
yang lebih. Bisa jadi ada obat yang harus diberikan untuk si manis.
Nah, apakah Anda siap
melakukannya juga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar