Gapuro Panggung, sumber foto : koleksi pribadi
Tamansari sebagai salah satu komplek
Kraton Yogyakarta tentunya menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Yogyakarta.
Setelah mengunjungi Kraton, pengunjung pasti penasaran dengan Tamansari. Begitu
juga sebaliknya. Ketika mengunjungi Tamansari, pengunjung pasti penasaran
dengan kemegahan Kraton Yogyakarta. Memang Tamansari merupakan satu bagian
dengan Kraton yang tidak bisa dipisahkan.
Tamansari adalah tempat rekreasi,
pemandian dan pesanggrahan bagi raja dan keluarganya. Arti kata Tamansari adaah
taman yang indah. Tamansari didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada
tahun 1758 sebagai lambing kejayaan Raja Mataram.
Keberasaan Tamansari saat ini
merupakan bangunan sisa yang bisa diselamatkan dari gempa yang melanda Kota
Yogyakarta tahun 1867. Kemudian dilakukan renovasi mulai tahun 1977 untuk
menyelamatkan sisa bangunan yang masih ada. Meskipun hanya merupakan sisa gempa,
namun bisa menunjukkan kebesaran budaya Kraton Yogyakarta
Lokasi Tamansari berada sekitar
500 meter arah Barat Daya dari Kraton Yogyakarta. Apabila pengunjung langsung
menuju Tamansari bisa menggunakan ojek online, maupun kendaraan pribadi. Namun jika
merupakan lokasi lanjutan dari Kraton, maka pengunjung bisa naik becak untuk
menuju Tamansari.
Harga tiket masuk wisatawan
domestik di area Tamansari adalah Rp. 10.000,- bagi anak usia 2 sampai dengan
12 tahun. Untuk dewasa seharga Rp. 15.000,-. Sedangkan harga tiket masuk wisatawan
mancanegara adalah Rp. 20.000,- bagi anak usia 2 sampai dengan 12 tahun. Sedangkan
untuk dewasa HTM Rp. 25.000,-. Kalau pengunjung membawa kamera professional selain
handphone akan dikenakan tarif di luar HTM dan lebih baik koordinasi terlebih
dahulu dengan Kantor Tamansari untuk perijinannya.
Setelah membeli tiket, pengunjung
akan masuk ke lokasi Tamansari melalui Gapuro Panggung menuju Pasiraman Umbul
Binangun. Di sini terdapat tiga kolam pemandian yaitu Umbul Kawitan, Umbul
Pamuncar dan Umbul Panguras. Umbul Kawitan merupakan kolam yang digunakan untuk
putra putri raja. Umbul Pamuncar digunakan untuk para selir raja dan berada di Tengah.
Kolam yang terpisah disebut Umbul Panguras, merupakan kolam yang digunakan oleh
Raja dan memiliki air paling jernih dengan mata air yang paling besar. Diantara
Umbul Pamuncar dan Umbul Panguras terdapat menara yang hanya boleh dinaiki oleh
Raja. Dalam area Pasiraman Umbul Binangun ini, pengunjung juga bisa menemukan
ruangan sauna, dan ruang ganti pakaian bagi raja dan keluarganya.
Pasiraan Umbul Binangun, sumber foto : https://www.starjogja.com/ |
Umbul Panguras, sumber foto : koleksi pribadi |
Perjalanan dilanjutkan menuju
Gapuro Hageng yang merupakan gerbang utama raja pada zamannya. Nah, di sini
pengunjung bisa memilih rute selanjutnya. Jika pilih ke sebelah kiri akan
menuju Pasarean Ledoksari yang harus melewati Gedong Carik dan Gedong Madaran.
Pasarean Ledoksari merupakan tempat istirahat bagi Sri Sultan. Terdapat tempat
tidur Raja yang dilengkapi dengan aliran air di bawahnya serta ventilasi yang
menambah kesejukan alami di dalamnya.
Gapuro Hageng, sumber foto : koleksi pribadi |
Pasarean Ledoksari, sumber foto : koleksi pribadi |
Apabila pengunjung memilih rute
sebelah kanan dari Gapuro Hageng, maka akan menuju Pulo Kenanga dan Sumur
Gumuling. Pulo Kenanga merupakan bangunan tertinggi di komplek Tamansari. Sehingga dapat melihat panorama
sekitar Tamansari dan Kraton. Pada masanya, tempat ini digunakan sebagai tempat
peristirahatan dan berbagai kegiatan seni. Lokasi di sekitar Pulo Kenanga (saat
ini sebagai Pasar Ngasem) dahulu kala berupa segaran atau danau buatan. Sehingga
Pulo Kenanga terlihat bagaikan istana mengambang di atas air yang sering
disebut sebagai water castle.
Pulo Kenanga, sumber foto : koleksi pribadi
Selain Pulo Kenanga, yang
menarik adalah Sumur Gumuling yang digunakan sebagai masjid pada masanya.
Terdapat bangungan berbentuk lingkaran berlantai dua. Di pusat lingkaran atau
pusat bangunan terdapat empat buah tangga yang saling bertemu di anak tangga
teratas. Dari pertemuan anak tangga teratas terdapat satu tangga menuju lantai
dua. Di bagian bawah empat tangga adalah tempat untuk berwudlu pada zamannya. Cara
untuk menuju Sumur Gumuling adalah melalui terowongan bawah tanah yang disebut
dengan urung-urung. Sumur Gumuling (sebelum direnovasi) digunakan oleh KLa Project
dalam video klip lagu Yogyakarta. Sayangnya saat ini sumur gumuling tidak
dibuka untuk umum.
Sumur Gumuling, sumber foto : https://nationalgeographic.grid.id/ |
urung - urung, sumber foto : koleksi pribadi |
Berkeliling Tamansari membuat kita berdecak kagum dengan kekayaan budaya Yogyakarta. Saran saya, sebaiknya pengunjung membaca sejarah singkat Tamansari sebelum berkunjung. Sehingga ketika guide menjelaskan bisa dimengerti dengan mudah.
Jangan lupa siapkan memori yang besar
untuk menyimpan koleksi foto di keindahan Tamansari, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar