sumber foto : https://jogja.tribunnews.com/
Kalau ada yang bertanya pasar apa
yang paling ngetop di Kota Yogyakarta, jawabannya pasti Pasar Bringharjo. Ya,
pasar yang berada dalam ruas Jalan Malioboro inilah yang paling dicari oleh
wisawatan maupun warga Jogja sebagai salah satu tempat wisata favorit di Kota
Yogyakarta. Bahkan warga asli Jogja yang sedang merantau, pasti akan selalu
mampir Pasar Bringharjo ketika berada di Kota Yogyakarta.
Asal mula nama Bringharjo sendiri
terdiri dari beberapa versi. Namun, secara garis besar nama Bringharjo terdiri kata
“bring” yang artinya pohon beringin dan kata “harjo” yang artinya mensejahterakan. Memang lokasi pasar
ini dahulu kala banyak ditemukan pohon beringin. Selain itu fungsi dari pasar
ini adalah untuk tempat jual beli sejak zaman Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Pasar Bringharjo ini memiliki
bangunan yang sangat luas yang dipisahkan oleh sebuah jalan tembus sisi Utara
ke sisi Selatan. Bangunan sebelah Barat, memiliki beberapa pintu masuk. Pintu masuk
utama berada di sisi Barat yang langsung menghadap Jalan Malioboro. Biasanya
ini adalah pintu masuk favorit pengunjung terutama yang berasal dari luar
Jogja. Pintu masuk berikutnya yang sama lebarnya dengan pintu Barat adalah
pintu Timur yang berada pada jalan tembus Utara dan Selatan. Selain itu ada
pula pintu masuk Utara dan Selatan yang tidak selebar pintu Barat dan Timur.
Untuk bangunan sebelah Timur,
terdapat pintu masuk bagian Barat yang berhadapan dengan pintu masuk Timur
bangunan sisi Barat. Selain itu terdapat pintu masuk sisi Utara dan Selatan
yang tidak selebar pintu masuk sisi Barat.
Bangunan sisi Barat menjual
batik, dan oleh-oleh. Batik yang dijual mulai dari kain batik, kain lurik,
gorden, sprei, baju siap pakai, surjan, blangkon, sarung bantal dan taplak meja
kursi tamu. Untuk oleh-oleh yang dijual ada bakpia, geplak, dan aneka camilan
ringan. Selain itu terdapat juga sandal, dan sepatu di sisi Selatan. Pada pintu
masuk bagian Barat terdapat makanan siap saji yang bisa disantap saat itu. Mulai
dari pecel, gudeg, sate kronyos, dan dawet. Bangunan sisi Timur menjual aneka
kebutuhan pengantin, souvenir, dan jamu rebusan. Bahkan untuk penggemar barang antik,
dapat ditemui di bangunan sisi Timur ini.
Selain bangunan utama yang berada
di sisi Barat dan Timur, ada pedagang yang berada di pinggir bangunan pasar
yang sangat sayang jika dilewatkan. Di sisi Utara bangunan sebelah Barat
terdapat pedagang yang menjual uang kuno mulai dari uang kertas maupun uang koin.
Dan ada juga barang antik dengan dimensi kecil yang terbuat dari tembaga, maupun
kuningan. Ada pula yang menjual pita kaset untuk menambah koleksi barang antik.
Yang namanya pasar pastinya harga
yang ditawarkan beraneka ragam. Meskipun ada yang menawarkan dengan harga pas,
namun tidak sedikit penjual yang menawarkan dengan harga yang mengharuskan
pengunjung untuk menawarnya. Jadi lebih baik dipastikan terlebih dahulu, apakah
harga yang diberikan oleh penjual dapat ditawar atau merupakan harga pas.
Untuk menuju lokasi Pasar
Bringharjo tidaklah sulit. Tinggal mengikuti Jalan Malioboro maka sampailah
kita di Pintu Barat Pasar Bringharjo. Bisa menggunakan kereta yang turun di Stasiun
Tugu lalu diteruskan dengan Andong atau ojek online. Selain itu bisa juga
menggunakan bus Trans Jogja via Jalan Malioboro, atau via Kantor Pos (Titik Nol
Kilometer)
Kurang puas apalagi kalau sudah
belanja di Pasar Bringharjo? Yuk, buruan borong…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar