Parangtritis, sumber foto : https://travel.kompas.com/ |
Parangtritis merupakan pantai legendaris Laut Selatan yang menjadi salah satu tempat wisata favorit di Yogyakarta. pantai yang membentang sangat luas dan menjadi bagian dari Samudra Hindia. Dalam satu garis pantai yang sama dengan Parangtritis, terdapat Pantai Parangkusumo yang menjadi sumbu imajiner dengan Kraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta dan Gunung Merapi.
Sebaga pantai yang legendaris,
tidak lepas dari mitos yang kental. Mitos dari Pantai Parangtritis adalah
pengunjung dilarang menggunakan baju berwarna hijau. Warna hijau merupakan
warna favorit dari Nyi Roro Kidul yang merupakan penghuni Kerajaan Laut Selatan
yang konon katanya istananya berada di Laut Selatan.
Parangtritis berada di Kapanewon
(Kecamatan) Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih
tepatnya sekitar 27 km sebelah Selatan Kota Yogyakarta. Dari Pojok Beteng Wetan
(Kota Yogyakarta) terdapat jalan raya ke arah Selatan yang disebut Jalan
Parangtritis. Sebenarnya tidak hanya melewati Jalan Parangtritis saja cara yang
bisa ditempuh menuju Pantai Parangtritis. Tapi yang segaris lurus hingga
Ringroad Selatan adalah Jalan Parangtritis ini.
Pantai Parangtritis memiliki
pasir pantai yang berwarna hitam dan landai, tapi jangan terlena karena
terdapat palung yang berada di dalam samudranya. Ombak yang besar membuat
pengunjung ingin bermain dengan deburan ombak. Tapi sekali lagi agar selalu patuh
terhadap tanda bahaya yang diberikan oleh petugas SAR. Tidak sedikit korban
yang berjatuhan karena mengabaikan tanda bahaya tersebut.
tanda bahaya, sumber foto : medcom,id |
Menjadi Istimewa karena di
sepanjang bentang pantai tidak terdapat karang sama sekali. Hanya di bagian
timur pantai terdapat karang yang sangat indah untuk diijadikan spot foto. Menurut
cerita yang beredar, Parangtritis berasal dari kata parang (yang berarti
karang) dan tritis (yang berarti air yang menetes).
Banyak sekali aktivitas yang bisa
dilakukan di Pantai Parangtritis. Mulai dari berkuda, naik bendi (dokar kecil),
dan naik ATV bisa menjadi pilihan untuk menuju bagian timur yang terdapat
karang yang sangat indah. Tarif masing-masing wahana tersebut berbeda-beda.
Tapi merupakan tarif flat sehingga tidak ada persaingan harga.
Bagi pengunjung yang hanya ingin
bersantai di pinggir pantai juga tidak kalah seru. Cukup dengan sewa
payung/bangku/tikar bisa bersantai menikmati semilir angin dan suara deburan
ombak sambil memandang lepas luasnya Samudra Hindia. Yang perlu diperhatikan
adalah persiapkan sunblock untuk menjada kulit dari terpaan matahari.
Atau topi dan payung sebagai pelindung kepala. Karena di sepanjang Pantai
Parangtritis tidak ada pohon peneduhnya. Tapi tidak perlu khawatir, asalkan melakukan perawatan wajah dengan skincare yang cocok pasti akan mengembalikan kesegaran wajah. Salah satunya menggunakan Theraskin yang aman dan halal serta sudah mendapatkan BPOM.
Pengunjung bisa menikmati garis
pantai dan ombak yang terbentuk dari sebuah bukit yang tak jauh dari pintu
masuk. Sekitar 700 km ke arah timur lalu belok arah utara. Dengan jalan
tanjakan tajam dan sedikit berkelok, pengunjung sampai di sebuah bukit yang
menyediakan es kelapa muda dan beberapa makanan. Nikmatilah sambil memandang
garis pantai yang sangat cantik.
Senja dengan matahari terbenam
sangat cantik dan menawan jika dilihat dari bibir pantai. Tak perlu risau,
karena jagung bakar akan menemani kalian ketika senja berganti malam. Namun,
tetap perlu berhati-hati dan waspada
dengan ombak besarnya.
Beberapa pantai dan objek wisata
di sekitar Pantai Parangtritis sangat banyak. Pengunjung bisa mengunjungi
tempat pelelangan ikan sambil menikmati ikan bakar atau ikan goreng di Pantai
Depok. Selain itu pengunjung bisa mengunjungi gumuk pasir yang menjadi lokasi sand
board. Gumuk pasir merupakan salah satu warisan dunia karena jumlahnya yang
terbatas. Terbentuk dari material Gunung Merapi dengan prose alam,
menjadikannya menarik di mata wisatawan.
Jadi, kapan berwisata ke Kawasan
Pantai Parantritis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar